Kesehatan Ayam Petelur: Pencegahan Penyakit Umum
📅 07 January 2025
Ayam petelur rentan terhadap berbagai penyakit yang dapat menurunkan produktivitas. Kenali penyakit umum dan cara pencegahannya.
Kesehatan ayam adalah kunci produktivitas peternakan. Ayam yang sakit tidak hanya menghasilkan telur lebih sedikit, tapi juga berisiko menularkan penyakit ke ayam lain dan bahkan manusia melalui produk telur.
Penyakit Umum pada Ayam Petelur
1. Newcastle Disease (ND / Tetelo)
Penyebab: Virus Paramyxovirus
Gejala:
- Ayam lesu, tidak mau makan
- Kesulitan bernapas, mengeluarkan bunyi ngorok
- Diare kehijauan
- Kepala dan leher terpelintir (tortikolis)
- Produksi telur turun drastis
Pencegahan:
- Vaksinasi rutin (ND vaccine) pada umur 4 hari, 3 minggu, 8 minggu, dan booster setiap 3-4 bulan
- Biosekuriti ketat: batasi kunjungan orang luar
- Desinfeksi kandang dan peralatan secara rutin
2. Avian Influenza (AI / Flu Burung)
Penyebab: Virus Influenza tipe A
Gejala:
- Kematian mendadak tanpa gejala (strain ganas)
- Jengger dan pial membiru atau kehitaman
- Pembengkakan kepala dan wajah
- Diare
- Produksi telur menurun atau berhenti
Pencegahan:
- Vaksinasi AI sesuai rekomendasi Dinas Peternakan
- Hindari kontak dengan unggas liar
- Gunakan layar anti-burung liar di kandang
- Karantina ayam baru sebelum digabung
3. Infectious Bronchitis (IB)
Penyebab: Coronavirus
Gejala:
- Batuk dan bersin
- Napas berbunyi ngorok
- Produksi telur turun
- Kualitas kulit telur menurun (tipis, kasar, bentuk tidak normal)
Pencegahan:
- Vaksinasi IB pada umur 1-3 hari dan booster saat mulai bertelur
- Jaga suhu dan ventilasi kandang optimal
4. Coccidiosis
Penyebab: Parasit Eimeria sp.
Gejala:
- Diare berdarah atau kecoklatan
- Bulu kusam, ayam lesu
- Nafsu makan menurun drastis
- Pertumbuhan terhambat
Pencegahan:
- Jaga kebersihan litter dan lantai kandang
- Hindari kelembaban berlebih
- Berikan anticoccidial dalam pakan atau air minum
- Ganti litter secara berkala
5. Salmonellosis
Penyebab: Bakteri Salmonella sp.
Gejala:
- Diare putih atau kehijauan
- Ayam lesu dan tidak mau makan
- Dehidrasi
- Kematian pada anak ayam
Pencegahan:
- Beli DOC dari sumber terpercaya dan bebas Salmonella
- Sanitasi kandang dan peralatan dengan disinfektan
- Jaga kebersihan air minum
- Gunakan probiotik untuk meningkatkan imunitas usus
Program Vaksinasi Ayam Petelur
| Umur | Vaksin | Cara Pemberian |
|---|---|---|
| 1-4 hari | ND (Hitchner B1) + IB | Tetes mata/hidung |
| 7-10 hari | Gumboro (IBD) | Air minum |
| 3 minggu | ND (LaSota) | Air minum |
| 8 minggu | ND (LaSota) + IB | Air minum |
| 12-14 minggu | AI (Flu Burung) | Suntikan |
| 16-18 minggu | ND + IB + EDS | Suntikan |
| Booster | ND + IB | Setiap 3-4 bulan |
Biosekuriti di Peternakan
- Batasi Akses: Hanya pekerja yang boleh masuk kandang
- Pediluvium: Tempat cuci kaki berisi disinfektan di pintu masuk
- Pakaian Khusus: Gunakan pakaian dan sepatu khusus untuk kandang
- Kontrol Hama: Basmi tikus, lalat, dan serangga yang bisa membawa penyakit
- Karantina: Isolasi ayam baru selama 2 minggu sebelum digabung
Tanda Ayam Sehat
- Aktif dan lincah
- Mata cerah dan terbuka lebar
- Bulu bersih dan mengkilap
- Nafsu makan dan minum baik
- Kotoran normal (tidak encer atau berdarah)
- Produksi telur stabil
Kesimpulan
Pencegahan lebih murah dan efektif dibanding pengobatan. Dengan program vaksinasi teratur, biosekuriti ketat, dan manajemen kesehatan yang baik, ayam petelur akan tetap sehat, produktif, dan menguntungkan.